Pembekuan program Iran selama enam bulan, seperti yang disepakati negara-negara kuat dunia di Jenewa, akan dimulai pada awal januari tahun depan, demikian diungkapkan dari utusan Pemerintah Iran untuk badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kesepakatan itu dicapai akhir pekan lalu antara Iran dan Amerika, Cina, Rusia, Perancis, dan Jerman(kelompok negara yang dinamai P5+1). Kesepakatan itu mewajibkan Teheran menarik kembali program nuklirnya untuk sementara sebagai pertukaran atas pengurangan sanksi. Perundingan yang diadakan pada tanggal 23 november lalu telah disepakati oleh PBB di Jenewa, Swiss.
Israel menuntut agar perlucutan harus menjadi bagian dari kesepakatan yang telah di buat dalam perundingan. Namun, presiden Iran Hassan rouhani mengatakan bahwa Teheran tidak akan melakukan yang diminta Israel tersebut.
Pembekuan yang telah disepakati dalan perundingan tersebut ditujukan untuk mempersulit Iran mengembangkan senjata nuklir serta untuk membangun kepercayaan saat Teheran dan P5+1 mencapai kesepakatan.
Iran berjanji akan membatasi pengayaan uranium pada kemurnian nuklir tingkat rendah. Dan akan menurunkan kemurnian pada persediaan bahan-bahan yang dikayakan, yang relatif mudah dapat dialihkan ke tingkat kemampuan senjata, atau dialihkan kepada bentuk lain.
Iran, yang berada di bawah
sanksi dari berat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Barat, akan terus
melakukan pengayaan ke tingkat rendah dan akan mempertahankan persediaan
bahan-bahan yang dikembangkan dalam tingkat rendah.
IAEA sebelumnya telah
mengawasi kinerja Iran terkait nuklir dengan terus-menerus menempatkan para
anggotanya di negara tersebut yang memeriksa persediaan permesinan.
Namun,dengan adanya kesepatan yang dicapai tersebut,pengawasan akan dijalankan
lebih lanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar